Minggu, 12 Oktober 2014

ILMU SOSIAL DASAR

   
 A.   Pengertian ISD

       Ilmu Sosial Dasar (ISD) adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari / menelaah tentang masalah-masalah sosial di dalam kehidupan bermasyarakat yang juga diharapkan dapat memberikan sebuah pengetahuan  dasar dan pengertian umum mengenai berbagai  konsep-konsep yang sudah dan banyak dikembangkan untuk mengkaji masalah dalam kehidupan manusia. .

      Maka dari itu pelajaran ilmu sosial dasar diberikan kepada mahasiswa sebagai suatu bahan program studi atau mata kuliah umum. Mata kuliah umum sosial dasar diberikan dalam rangka usaha untuk memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan guna mengkaji gejala-gejala sosial agar daya tanggap, presepsi, dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosialnya.


  B.   Tujuan ISD
Ilmu Sosial Dasar (ISD) bertujuan guna membantu perkembangan wawasan pemikiran dan kepribadian agar memperoleh wawasan pemikiran yang lebih luas, serta diharapkan memberikan pengetahuan umum dan pengetahuan dasar tentang konsep-konsep yg dikembangkan untuk melengkapi gejala-gejala sosial seperti dibawah ini :
a)     Memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial dan masalah-masalah sosial yang ada dalam      masyarakat.
b)    Peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usahamenanggulanginya.
c)     Menyadari bahwa setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat kompleks dan hanya        dapat mendekatinya mempelajarinya) secara kritis-interdisipliner.
d)    Memahami jalan pikiran para ahli dari bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat berkomunikasi dengan mereka      dalam rangka penanggulangan masalah sosial yang timbul dalam masyarakat.

C.   Klasiifikasi Ilmu Pengetahuan

       Berdasarkan referensi-referensi dan sumber yg telah dikembangkan, dan juga guna mempermudah manusia dalam mengkaji suatu permasalahan dengan metode yang solutif. Maka Ilmu pengetahuan ini dikelompokkan menjadi 3 (tiga), yaitu :

1)     Ilmu-ilmu Alamiah (natural science). Ilmu-ilmu alamiah dalam hal bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat di dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal ini digunakan suatu metode ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hukum-hukum  yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas.
2)     Ilmu-ilmu Sosial (social science). Ilmu-ilmu sosial ini bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara manusia dengan lingkungan disekitarnya. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah.
3)     Pengetahuan Budaya (the humanities) bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi, baik nilai-nilai etika maupun estetika. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan kenyataan-kenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti.

D.   Perbedaan ISD dan IPS    

Ilmu Sosial Dasar (ISD) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) memiliki sebuah perspektif yg terlihat serupa namun secara makna memiliki sifat yg hampir sama. Berikut adalah perbedaan ISD dan IPS, antara lain :
Ø  Ilmu Sosial Dasar diberikan di Perguruan Tinggi, sedang Ilmu PengetahuanSosial diberikan di Sekolah Dasar dan Sekolah Lanjutan.
Ø  Ilmu Sosial Dasar merupakan satu matakuliah tunggal, sedang IlmuPengetahuan Sosial merupakan kelompok dari sejumlah mata pelajaran(untuk sekolah lanjutan).
Ø  Ilmu Sosial Dasar diarahkan kepada pembentukan sikap dan kepribadian,sedang Ilmu Pengetahuan Sosial diarahkan kepada pembentukanpengetahuan dan ketrampilan intelektual.
Dsiamping itu, ISD dan IPS memiliki kesamaan tersendiri dari masing-masing mereka. Diantaranya :
Ø  Kedua-duanya merupakan cabang ilmu yang dijadikan bahan studi untuk kepentingan program pendidikan / pengajaran.
Ø  Keduanya bukan disiplin ilmu yang berdiri sendiri.
Ø  Keduanya mempunyai materi yang terdiri dari kenyataan sosial dan masalah sosial.



          II.        PENDUDUK, MASYARAKAT, DAN KEBUDAYAAN

A.   Faktor-Faktor Demografi yang Mempengaruhi Pertumbuhan Penduduk

       Seperti yang pernah kita pelajari dalam salah satu program studi di bidang Imu Pengetahuan Sosial,  faktor-faktor demografi yang memengaruhi pertumbuhan penduduk ada 3 yaitu Fertilitas, Mortalitas, dan Perpindahan / Migrasi.

a)     Fertilitas
      Fertilitas (Kelahiran) merupakan istilah demografi yang diartikan sebagai hasil reproduksi yang nyata dari seorang wanita atau sekelompok wanita. Dengan kata lain fertilitas ini menyangkut banyaknya bayi yang lahir hidup. Natalitas mempunyai arti yang sama dengan fertilitas hanya berbeda ruang lingkupnya. Fertilitas menyangkut peranan kelahiran pada perubahan penduduk sedangkan natalitas mencakup peranan kelahiran pada perubahan penduduk dan reproduksi manusia.
       Berikut juga ada faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat fertilitas penduduk :
Ø  Faktor Demografi, antara lain :
·         Struktur umur
·         Struktur perkawinan
·         Umur kawin pertama
·         Paritas
·         Disrupsi perkawinan
·         Proporsi yang kawin
Ø  Faktor Non Demografi, antara lain :
·         Keadaan ekonomi penduduk
·         Tingkat pendidikan
·         Perbaikan status perempuan
·         Urbanisasi dan industrialisasi

b)    Mortalitas
Mortalitas (Kematian) merupakan salah satu di antara tiga komponen demografi yang dapat mempengaruhi perubahan penduduk. Informasi tentang kematian penting, tidak saja bagi pemerintah melainkan juga bagi pihak swasta, yang terutama berkecimpung dalam bidang ekonomi dan kesehatan. Mati adalah keadaan menghilangnya semua tanda – tanda kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup. Data kematian sangat diperlukan antara lain untuk proyeksi penduduk guna perancangan pembangunan. Misalnya, perencanaan fasilitas perumahan, fasilitas pendidikan, dan jasa – jasa lainnya untuk kepentingan masyarakat. Data kematian juga diperlukan untuk kepentingan evaluasi terhadap program – program kebijakan penduduk.

c)     Migrasi
Migrasi merupakan salah satu faktor dasar yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk. Peninjauan migrasi secara regional sangat penting untuk ditelaah secara khusus mengingat adanya densitas (kepadatan) dan distribusi penduduk yang tidak merata, adanya faktor – faktor pendorong dan penarik bagi orang – orang untuk melakukan migrasi, di pihak lain, komunikasi termasuk transportasi semakin lancar. Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi perpindahan penduduk (Migrasi) :
Ø  Faktor Pendorong
·         Terbatasnya lapangan pekerjaan
·         Terbatasnya fasilitas umum
·         Upah yang diperoleh daerah asal kurang memenuhi
·         Keinginan untuk merubah nasib menjadi lebih baik
Ø  Faktor Penarik
·         Lingkungan yang multikultural
·         Fasilitas umum yang baik dan beragam
·         Upah yang lebih besar dibanding daerah asal
·         Modernisasi yang cepat
B.   Macam-macam Migrasi

Migrasi juga memiliki kelompok-kelompok sesuai kondisi dan region yang akan dikehendaki. Antara lain :
1)      Transmigrasi
adalah suatu program yang dibuat oleh pemerintah Indonesia untuk memindahkan penduduk dari suatu daerah yang padat penduduk (kota) ke daerah lain (desa) di dalam wilayah Indonesia. Penduduk yang melakukan transmigrasi disebut transmigran.
Dengan tujuan sebagai berikut :
Ø  Mendukung ketahanan pangan dan penyediaan papan.
Ø  Mendukung kebijakan energi alternatif (bio-fuel).
Ø  Mendukung pemerataan investasi ke seluruh wilayah Indonesia.
Ø  Mendukung ketahanan nasional pulau terluar dan wilayah perbatasan.
Ø  Menyumbang bagi penyelesaian masalah pengangguran dan kemiskinan.

2)    Imigrasi 
adalah perpindahan orang dari suatu negara-bangsa (nation-state) ke negara lain, di mana ia bukan merupakan warga negara. Imigrasi merujuk pada perpindahan untuk menetap permanen yang dilakukan oleh imigran, sedangkan turis dan pendatang untuk jangka waktu pendek tidak dianggap imigran. Walaupun demikian, migrasi pekerja musiman (umumnya untuk periode kurang dari satu tahun) sering dianggap sebagai bentuk imigrasi.
Hal-hal yang berkaitan langsung dengan imigrasi adalah sebagai berikut :
ü  Paspor Republik Indonesia : merupakan dokumen perjalanan yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Imigrasi, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, dan perwakilan RI di luar negeri. Paspor ini hanya diberikan kepada Warga Negara Indonesia
ü  Visa : merupakan sebuah dokumen yang dikeluarkan oleh sebuah negara memberikan seseorang izin untuk masuk ke negara tersebut dalam suatu periode waktu dan tujuan tertentu.

3)    Emigrasi 
adalah tindakan meninggalkan negara asal seseorang atau wilayah untuk menetap di negara lain. Ini adalah sama seperti imigrasi tapi dari perspektif negara asal. Gerakan manusia sebelum pembentukan batas-batas politik atau dalam satu negara, disebut migrasi. Ada banyak alasan mengapa orang mungkin memilih untuk beremigrasi. Beberapa adalah untuk alasan agama, kebebasan politik atau ekonomi atau melarikan diri. Lainnya memiliki alasan pribadi seperti pernikahan. Beberapa orang yang tinggal di negara-negara kaya dengan iklim dingin memilih untuk pindah ke iklim hangat ketika mereka pensiun. Orang yang beremigrasi disebut emigran.

4)    Pengungsi 
adalah seseorang atau sekelompok orang yang meninggalkan suatu wilayah guna menghindari suatu bencana atau musibah. Bencana ini dapat berbentuk banjir, tanah longsor, tsunami, kebakaran, dan lain sebagainya yang diakibatkan oleh alam. Dapat pula bencana yang diakibatkan oleh ulah manusia secara langsung. Misalnya perang, kebocoran nuklir, dan ledakan bom. Setiap pengungsi biasanya di tempatkan di sebuah tempat penampungan untuk memudahkan para relawan mengurusi dan menolong mereka. Lama pengungsi berada di sebuah tempat penampungan tidak dapat diprediksi. Tergantung dari kondisi atau situasi itu sendiri. Biasanya pengungsi diurus oleh pemerintah setempat.


C.   Struktur Penduduk
                 
v    Komposisi Penduduk
adalah penggolongan penduduk berdasarkan kriteria tertentu. Misalnya : penduduk desa dapat digolongkan berdasarkan tingkat ekonomi, tingkat pendidikan, jenis kelamin dsb. Komposisi penduduk dalam arti demografi adalah komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin. Kedua variabel ini sangat mempengaruhi pertumbuhan penduduk di masa yang akan datang. Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin merupakan yang terpenting.
Komposisi menurut umur dan jenis kelamin ini sangat penting bagi pemerintah sebuah negara untuk menentukan kebijakan kependudukan mereka untuk beberapa tahun ke depan. Komposisi penduduk dan jenis kelamin bagi suatu masyarakat penting baik dalam kerangka biologis, ekonomi, maupun sosial. Misalnya penting dalam dalam kaitannya dengan angka – angka kelahiran, kematian, rasio beban tanggungan, dan jumlah penduduk usia sekolah.

Contoh:
Dengan mengetahui jumlah penduduk usia 7 –12 tahun maka pemerintah dapat memperkirakan berapa kebutuhan sekolah dasar yang harus disediakan mengingat usia tersebut adalah usia sekolah dasar
Macam-macam komposisi penduduk :

 1. Berdasarkan aspek biologis
     Misalnya : penduduk di suatu desa digolongkan berdasarkan umur dan jenis kelamin.
     Komposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin.
     Umur penduduk dikelompokkan menjadi 3 yaitu:
     – Umur 0 – 14 tahun dinamakan usia muda/usia belum produktif.
     – Umur 15 – 64 tahun dinamakan usia dewasa/usia kerja/usia produktif.
     – Umur 65 tahun keatas dinamakan usia tua/usia tak produktif/usia jompo
   Sesuai dengan pengelompokkan umur di atas, maka struktur (susunan) penduduk
negara- negara di dunia dibagi 3 yaitu:
 – Struktur penduduk muda : bila suatu negara atau wilayah sebagian besar penduduk usia       muda.
– Struktur pendudukdewasa : bila suatu negara sebagian besar penduduk berusia dewasa.
– Struktur penduduk tua : bila suatu negara sebagian besar terdiri penduduk berusia tua.

2. Berdasarkan aspek sosial
      Misalnya : penduduk digolongkan berdasarkan tingkat pendidikan dan status perkawinan.
 Komposisi penduduk menurut pendidikan
Berdasarkan tingkat atau jenjang pendidikan yang telah ditamatkan penduduk dapat dikelompokkan dalam tingkat SD, SLTP, SLTA, dan Perguruan Tinggi. Pengelompokkan ini dapat digunakan untuk menentukan besarnya tingkat pendidikan penduduk.

3. Berdasarkan aspek ekonomis
     Misalnya : penduduk digolongkan berdasarkan jenis pekerjaan dan tingkat pendapatan.
     Komposisi penduduk menurut pekerjaan
     Penduduk dapat dikelompokkan berdasarkan pekerjaan yang dilakukan oleh tiap tiap    orang. Pekerjaan-pekerjaan tersebut antara lain pegawai negeri sipil, TNI, POLRI, buruh, pedagang, petani, pengusaha dan sopir.

4. Berdasarkan aspek geografis
Misalnya : penduduk di golongkan berdasarkan lokasi tempat tinggal. Komposisi penduduk menurut tempat tinggal. Tempat tinggal yang sering digunakan dalam komposisi ini adalah tempat tinggal penduduk di desa dan di kota. Ciri khas negara agraris seperti Indonesia adalah sebagian besar penduduk tinggal di desa.

v  Piramida Penduduk

 Bentuk piramida penduduk dibadakan menjadi tiga macam yaitu :

1)     Bentuk Limas (Expansive), menunjukkan jumlah penduduk usia muda lebih banyak dari pada usia dewasa maupun tua, sehingga pertumbuhan penduduk sangat tinggi, contohnya: Indonesia, Filipina, Mesir, Nigeria, Brazil.
2)     Bentuk Granat (Stationer), menunjukkan jumlah usia muda hampir sama dengan usia dewasa, sehingga pertumbuhan penduduk kecil sekali, contohnya: Amerika Serikat, Belanda, Norwegia, Finlandia.
3)     Bentuk Batu Nisan (Constructive), menunjukkan jumlah penduduk usia tua lebih besar dari pada usia muda, jumlah penduduk mengalami penurunan, contohnya: negara-negara yang baru dilanda perang.





Negara-negara berkembang pada umumnya memiliki piramida penduduk berbentuk limas, sedangkan negara-negara maju umumnya berbentuk granat atau batu nisan. Ciri-ciri struktur penduduk pada tiap bentuk piramida :

1.     Piramida Penduduk Expansif memiliki ciri-ciri :
      a. Sebagian besar berada pada kelompok penduduk muda
      b. Kelompok usia tua jumlahnya sedikit
      c. Tingkat kelahiran bayi tinggi
      d. Pertumbuhan penduduk tinggi

            2.     Piramida Penduduk Stasioner memiliki ciri-ciri :
            a. Penduduk pada tiap kelompok umur hampir sama
            b. Tingkat kelahiran rendah
            c. Tingkat kematian rendah
            d. Pertumbuhan penduduk mendekati nol atau lambat

3.      Piramida Penduduk Constructive memiliki ciri-ciri :
       a. Sebagian besar penduduk berada kelompok usia dewasa atau tua
       b. Jumlah penduduk usia muda sangat sedikit
       c. Tingkat kelahiran lebih rendah dibanding dengan tingkat kematian
       d. Pertumbuhan penduduk terus berkurang

D.   Perkembangan Kebudayaan di Indonesia

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.
Budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia. 
a.     Perkembangan budaya indonesia saat ini sudah mulai terkikis perlahan-perlahan seiring dengan perkembangan zaman yang lebih maju dan modern, saat ini banyak masyarakat secara perlahan meninggalkan budaya local atau tradisional dan lebih memilih budaya yang lebih modern. Ini terjadi karena adanya proses perubahan social seperti Akultursi dan Asimilasi.

Akulturasi adalan proses masuknya kebudayaan baru yang secara lambat laun dapat diterima dan diolah dengan kebudayaan sendiri, tanpa menghilangkan kebudayaan yang ada.
Asimilasi adalah proses masuknya kebudayaan baru yang berbeda setelah mereka bergaul secara intensif, sehingga sifat khas dari unsur-unsur kebudayaan itu masing-masing berubah menjadi unsur-unsur kebudayaan campuran.
b.    Sebagai contoh adalah batik hasil dari budaya indonesia, batik tersebut belakangan ini termasuk bahan-bahan yang diminati oleh masyarakat luar. Muncul trend ini dikarenakan batik telah diresmikan bahwa batik tersebut telah ditetapkan oleh UNESCO pada hari jumat tanggal 02 oktober 2009 sebagai warisan budaya indonesia, dan hari itulah ditetapkannya sebagai hari batik nasional.
Ø  Dampak Positif dan Negatif :
·         Dampak Positif:
Dengan adanya Kemajuan dalam bidang teknologi dan peralatan hidup, masyarakat pada saat ini dapat bekerja secara cepat dan efisien karena adanya peralatan yamg mendukungnya sehingga dapat mengembangkan usahanya dengan lebih baik lagi.

·         Dampak Negatif:
Dapat menghilangkan kebudayaan asli Indonesia, serta dapat terjadi proses perubahan social didaerah yang dapat mengakibatkan permusuhan antar suku sehingga rasa persatuan dan kesatuan bangsa menjadi goyah.
Apabila budaya asing masuk ke Indonesia, dan tidak ada lagi kesadaran dari masyarakat untuk mempertahankan dan melestarikannya, dipastikan lagi masyarakat Indonesia tidak akan dapat lagi melihat kebudayaan Indonesia kedepan.
Ø  Beberapa contoh perkembangan budaya :
1.  Cara Berpakaian
    Sekarang ini masyarakat Indonesia lebih menyukai berpakaian yang lebih terbuka seperti bangsa barat yang sebenarnya tidak sesuai dengan adat ketimuran bangsa Indonesia yang dianggap berpakaian lebih sopan dan tertutup.

2.  Alat Musik
     Perkembangan alat musik saat ini juga dibanjiri dengan masuknya budaya asing, kita dapat mengambil contoh dari kebudayaan asli betawi di Jakarta, pada saat ini sudah tidak ada lagi terdengar alat musik Tanjidor musik khas dari tanah Betawi, saat ini yang sering kita dengar adalah alat-alat musik modern yang biasanya menggunakan tenaga listrik.

3.  Permainan Tradisional
     Bahkan masuknya budaya asing juga mempengaruhi permainan tradisional, seperti permainan gangsing atau mobil-mobilan yang terbuat dari kayu, pada saat ini sudah jarang kita temukan, yang saat ini kita temukan adalah produk-produk permainan yang berasal dari Cina, seperti mainan mobil remote control yang berbahan baku besi atau plastik.

E.   Kebudayaan Barat
Budaya Barat (kadang-kadang disamakan dengan peradaban Barat atau peradaban Eropa), mengacu pada budaya yang berasal dari Eropa. Istilah "budaya Barat" digunakan sangat luas untuk merujuk pada warisan norma-norma sosial, nilai-nilai etika, adat istiadat, keyakinan agama, sistem politik, artefak budaya khusus, serta teknologi. Secara spesifik, istilah budaya Barat dapat ditujukan terhadap:
ü  Pengaruh budaya Klasik dan Renaisans Yunani-Romawi dalam hal seni, filsafat, sastra, dan tema hukum dan tradisi, dampak sosial budaya dari periode migrasi dan warisan budaya Keltik, Jermanik, Romanik, Slavik, dan kelompok etnis lainnya, serta dalam hal tradisi rasionalisme dalam berbagai bidang kehidupan yang dikembangkan oleh filosofi Helenistik, skolastisisme, humanisme, revolusi ilmiah dan pencerahan, dan termasuk pula pemikiran politik, argumen rasional umum yang mendukung kebebasan berpikir, hak asasi manusia, kesetaraan dan nilai-nilai demokrasi yang menentang irasionalitas dan teokrasi.
ü  Pengaruh budaya Alkitab-Kristiani dalam hal pemikiran rohani, adat dan dalam tradisi etika atau moral, selama masa Pasca Klasik.
ü  Pengaruh budaya Eropa Barat dalam hal seni, musik, cerita rakyat, etika dan tradisi lisan, dengan tema-tema yang dikembangkan lebih lanjut selama masa Romantisisme.
Konsep budaya Barat umumnya terkait dengan definisi klasik dari Dunia Barat. Dalam definisi ini, kebudayaan Barat adalah himpunan sastra, sains, politik, serta prinsip-prinsip artistik dan filosofi yang membedakannya dari peradaban lain. Sebagian besar rangkaian tradisi dan pengetahuan tersebut umumnya telah dikumpulkan dalam kanon Barat.[1] Istilah ini juga telah dihubungkan dengan negara-negara yang sejarahnya amat dipengaruhi oleh imigrasi atau kolonisasi orang-orang Eropa, misalnya seperti negara-negara di benua Amerika dan Australasia, dan tidak terbatas hanya oleh imigran dari Eropa Barat. Eropa Tengah juga dianggap sebagai penyumbang unsur-unsur asli dari kebudayaan Barat.[2][3]

Beberapa kecenderungan yang dianggap mendefinisikan masyarakat Barat moderen, antara lain dengan adanya pluralisme politik, berbagai subkultur atau budaya tandingan penting (seperti gerakan-gerakan Zaman Baru), serta peningkatan sinkretisme budaya sebagai akibat dari globalisasi dan migrasi manusia.
Ø  Perbandingan Kebudayaan Barat dan Kebudayaan Timur

Kebudayaan Barat adalah kebudayaan yang cara pembinaan kesadarannya dengan cara memahami ilmu pengetahuan dan filsafat. Mereka melakukan berbagai macam cara diskusi dan debat untuk menemukan atau menentukan makna seperti apa yang sebenarnya murni/asli dari kesadaran. Mereka banyak belajar juga mengajar yang awalnya datang dari proses diskusi dan perdebatan yang mereka lakukan. Melalui proses belajar dan mengajar, para ahli kebudayaan barat dituntut untuk pandai dalam berceramah dan berdiskusi. Hal itu dilakukan karena pada akhirnya akan banyak yang mengikuti ajarannya.

Kebudayaan Timur adalah kebudayaan yang cara pembinaan kesadarannya dengan cara melakukan berbagai macam pelatihan fisik dan mental. Pelatihan fisik yang mereka jalani dapat dicontohkan dengan cara menjaga pola makan dan minum ataupun makanan apa saja yang boleh dimakan dan minuman apa saja yang boleh diminum, karena hal tersebut dapat berpengaruh kepada pertumbuhan maupun terhadap fisik mereka sendiri. Sedangkan untuk pelatihan mental yaitu dapat berupa kegiatan yang umumnya/mayoritas dilakukan sendiri, seperti : bersemedi, bertapa, berdoa, beribadah dan lain sebagainya.

Perbedaan antara keduanya cukup menonjol, diantaranya :

a.     Opini/Pendapat
Orang Timur cenderung berbelit dalam hal menyelesaikan suatu masalah yang terjadi, terkadang hanya berputar-putar dulu untuk megatakan sesuatu, padahal maksud dan tujuannya tidak serumit yang dimaksudkan. Sangat berbeda dengan orang Barat, mereka langsung ke pokok masalah dan mereka tidak biasa untuk berbasa-basi. 

b.    Waktu
Orang Timur terkenal kurang menghargai waktu bila ada janji kadang mereka datang tidak tepat pada waktunya. Berbeda dengan orang Barat mereka begitu sangat menghargai waktu, sebab mereka paling tidak suka kalau janji tidak pada waktunya. 

c.     Gaya Hidup
Orang Timur khususnya Indonesia sangat senang kalau tetap merasa dekat dengan anggota keluargannya, kebersamaan yang terjalin yang lebih diutamakan dalam hal ini. Sedangkan, orang Barat mereka cenderung hidup secara individualis serta memiliki rasa sosialisasi yang rendah dilingkungan mereka. 

d.    Hubungan
Karena orang Timur sangat bersosialisasi atau menjalin hubungan lebih komplek, maka salah satu situs jejaring sosial yang sekarang lagi popular lebih banyak diminati oleh orang Timur, khususnya Indonesia sendiri. Berbeda sekali dengan orang Barat mereka lebih individualis atau menutup diri dan sangat jarang menjalin hubungan dengan orang lain. 


e.     Terhadap Hal yang Baru
Orang Timur kalau ada sesuatu/hal yang baru, belum merasa puas kalau belum sampai memilikinya, nggak heran dari kebanyakan orang di Indonesia banyak yang konsumtive, suka berganti-ganti barang, tidak merasa puas, ingin lebih dan lebih lagi, hanya karena tidak ingin ketinggalan model. Berbeda dengan orang Barat kalau ada sesuatu yang baru, tidak serta merta pengen tahu dan pengen memiliki atau memakainnya, hanya sekedar rasa ingintahusemata. 

f.     Anak
Dikeluarga orang Timur terutama di Indonesia, perlakuan orang tua terhadap anak sudah sangat memanjakan sehingga anak tidak dapat hidup mandiri sampai usia dewasa pun anak tidak bisa lepas dari kedua orangtuannya dan selalu bergantung terhadap mereka, dengan harapan keturunan yang mereka manjakan dari kecil bisa hidup langgeng dan sukses. Berbeda dengan keluarga orang Barat, anak-anak mereka di didik supaya mandiri semenjak kecil sehingga setelah dewasa orang tua pun sudah bisa melepaskannya dan tidak bergantung lagi kepada kedua orang tua mereka. 


g.    Trendi
Jika orang Barat lebih senang sesuatu yang berbau tradisional atau alami, kebalikannya kalau orang Asia belum disebut trendi kalau tidak bergaya kebarat-baratan, contoh : orang Timur lebih merasa gengsi kalau makan ditempat fast food, padahal dinegara asal mereka makanan tersebut bisa dibilang makanan biasa saja.

h.     Masa Tua
Kalau orang Timur masa tua lebih banyak ngurusin cucu mereka, kalau di Barat tidak pernah ada namanya mengasuh seorang cucu. Paling tidak hanya sekedar ketemuan itu pun bila merasa rindu saja, karena hidupnya sudah masing-masing. 

i.      Transportasi atau Kendaraan
Dahulu orang Barat sewaktu muda lebih menyukai mengendarai mobil, zaman sekarang lebih suka memakai sepeda dan ada juga yang lebih suka berjalan kaki, mungkin karena faktor kesehatan yang mereka sudah terapkan. Berbeda dengan orang Timur, kalau dulu maasih memakai sepeda bahkan berjalan kaki hingga bikilo-kilo meter jauhnya kalau sekarang sudah harus pakai mobil kemana-mana biar bisa lebih dilihat mewah oleh orang lain.

j.      Makanan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar