A. Pengertian
ISD
Ilmu
Sosial Dasar (ISD) adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari / menelaah tentang
masalah-masalah sosial di dalam kehidupan bermasyarakat yang juga diharapkan
dapat memberikan sebuah pengetahuan
dasar dan pengertian umum mengenai berbagai konsep-konsep yang sudah dan banyak
dikembangkan untuk mengkaji masalah dalam kehidupan manusia. .
Maka dari itu pelajaran ilmu sosial dasar
diberikan kepada mahasiswa sebagai suatu bahan program studi atau mata kuliah
umum. Mata kuliah umum sosial dasar diberikan dalam rangka usaha untuk
memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang
dikembangkan guna mengkaji gejala-gejala sosial agar daya tanggap, presepsi,
dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosialnya.
B. Tujuan
ISD
Ilmu
Sosial Dasar (ISD) bertujuan guna membantu perkembangan wawasan pemikiran dan
kepribadian agar memperoleh wawasan pemikiran yang lebih luas, serta diharapkan
memberikan pengetahuan umum dan pengetahuan dasar tentang konsep-konsep yg
dikembangkan untuk melengkapi gejala-gejala sosial seperti dibawah ini :
a) Memahami
dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial dan masalah-masalah sosial yang
ada dalam masyarakat.
b) Peka
terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam
usaha-usahamenanggulanginya.
c) Menyadari
bahwa setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat
kompleks dan hanya dapat mendekatinya mempelajarinya) secara
kritis-interdisipliner.
d) Memahami
jalan pikiran para ahli dari bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat
berkomunikasi dengan mereka dalam rangka penanggulangan masalah sosial yang
timbul dalam masyarakat.
C.
Klasiifikasi
Ilmu Pengetahuan
Berdasarkan referensi-referensi dan
sumber yg telah dikembangkan, dan juga guna mempermudah manusia dalam mengkaji
suatu permasalahan dengan metode yang solutif. Maka Ilmu pengetahuan ini
dikelompokkan menjadi 3 (tiga), yaitu :
1) Ilmu-ilmu
Alamiah (natural
science). Ilmu-ilmu alamiah dalam hal bertujuan mengetahui
keteraturan-keteraturan yang terdapat di dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal
ini digunakan suatu metode ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan
hukum-hukum yang berlaku mengenai
keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu
kualitas.
2) Ilmu-ilmu
Sosial (social
science). Ilmu-ilmu sosial ini bertujuan untuk mengkaji
keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara manusia dengan
lingkungan disekitarnya. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah sebagai
pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah.
3) Pengetahuan Budaya (the humanities) bertujuan untuk memahami dan mencari
arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi, baik nilai-nilai etika maupun
estetika. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan
peristiwa-peristiwa dan kenyataan-kenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi
arti.
D. Perbedaan ISD dan IPS
Ilmu Sosial
Dasar (ISD) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) memiliki sebuah perspektif yg
terlihat serupa namun secara makna memiliki sifat yg hampir sama. Berikut
adalah perbedaan ISD dan IPS, antara lain :
Ø
Ilmu Sosial
Dasar diberikan di Perguruan Tinggi, sedang Ilmu PengetahuanSosial diberikan di
Sekolah Dasar dan Sekolah Lanjutan.
Ø
Ilmu Sosial
Dasar merupakan satu matakuliah tunggal, sedang IlmuPengetahuan Sosial
merupakan kelompok dari sejumlah mata pelajaran(untuk sekolah lanjutan).
Ø
Ilmu Sosial
Dasar diarahkan kepada pembentukan sikap dan kepribadian,sedang Ilmu
Pengetahuan Sosial diarahkan kepada pembentukanpengetahuan dan ketrampilan
intelektual.
Dsiamping itu, ISD dan IPS memiliki kesamaan tersendiri dari masing-masing
mereka. Diantaranya :
Ø
Kedua-duanya
merupakan cabang ilmu yang dijadikan bahan studi untuk kepentingan program
pendidikan / pengajaran.
Ø
Keduanya
bukan disiplin ilmu yang berdiri sendiri.
Ø
Keduanya
mempunyai materi yang terdiri dari kenyataan sosial dan masalah sosial.
II.
PENDUDUK, MASYARAKAT, DAN KEBUDAYAAN
A. Faktor-Faktor Demografi yang
Mempengaruhi Pertumbuhan Penduduk
Seperti yang pernah kita pelajari dalam salah satu program studi di
bidang Imu Pengetahuan Sosial, faktor-faktor
demografi yang memengaruhi pertumbuhan penduduk ada 3 yaitu Fertilitas, Mortalitas,
dan Perpindahan / Migrasi.
a) Fertilitas
Fertilitas
(Kelahiran) merupakan istilah demografi yang diartikan sebagai hasil reproduksi
yang nyata dari seorang wanita atau sekelompok wanita. Dengan kata lain
fertilitas ini menyangkut banyaknya bayi yang lahir hidup. Natalitas
mempunyai arti yang sama dengan fertilitas hanya berbeda ruang lingkupnya.
Fertilitas menyangkut peranan kelahiran pada perubahan penduduk sedangkan
natalitas mencakup peranan kelahiran pada perubahan penduduk dan reproduksi
manusia.
Berikut juga ada faktor-faktor yang mempengaruhi
tingkat fertilitas penduduk :
Ø Faktor
Demografi, antara lain :
·
Struktur umur
·
Struktur perkawinan
·
Umur kawin pertama
·
Paritas
·
Disrupsi perkawinan
·
Proporsi yang kawin
Ø Faktor Non
Demografi, antara lain :
·
Keadaan ekonomi penduduk
·
Tingkat pendidikan
·
Perbaikan status perempuan
·
Urbanisasi dan industrialisasi
b) Mortalitas
Mortalitas (Kematian) merupakan salah
satu di antara tiga komponen demografi yang dapat mempengaruhi perubahan
penduduk. Informasi tentang kematian penting, tidak saja bagi pemerintah melainkan
juga bagi pihak swasta, yang terutama berkecimpung dalam bidang ekonomi dan
kesehatan. Mati adalah keadaan menghilangnya semua tanda – tanda kehidupan
secara permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup. Data
kematian sangat diperlukan antara lain untuk proyeksi penduduk guna perancangan
pembangunan. Misalnya, perencanaan fasilitas perumahan, fasilitas pendidikan,
dan jasa – jasa lainnya untuk kepentingan masyarakat. Data kematian juga
diperlukan untuk kepentingan evaluasi terhadap program – program kebijakan
penduduk.
c) Migrasi
Migrasi merupakan salah satu faktor dasar yang
mempengaruhi pertumbuhan penduduk. Peninjauan migrasi secara regional sangat
penting untuk ditelaah secara khusus mengingat adanya densitas (kepadatan) dan distribusi
penduduk yang tidak merata, adanya faktor – faktor pendorong dan penarik bagi
orang – orang untuk melakukan migrasi, di pihak lain, komunikasi termasuk
transportasi semakin lancar. Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi
perpindahan penduduk (Migrasi) :
Ø Faktor
Pendorong
·
Terbatasnya lapangan pekerjaan
·
Terbatasnya fasilitas umum
·
Upah yang diperoleh daerah asal kurang memenuhi
·
Keinginan untuk merubah nasib menjadi lebih baik
Ø Faktor
Penarik
·
Lingkungan yang multikultural
·
Fasilitas umum yang baik dan beragam
·
Upah yang lebih besar dibanding daerah asal
·
Modernisasi yang cepat
B. Macam-macam
Migrasi
Migrasi juga memiliki kelompok-kelompok sesuai kondisi
dan region yang akan dikehendaki. Antara lain :
1)
Transmigrasi
adalah suatu program
yang dibuat oleh pemerintah Indonesia untuk memindahkan penduduk dari
suatu daerah yang padat penduduk (kota) ke daerah lain (desa) di dalam wilayah
Indonesia. Penduduk yang melakukan transmigrasi disebut transmigran.
Dengan tujuan sebagai
berikut
:
Ø Mendukung
ketahanan pangan dan penyediaan papan.
Ø Mendukung
kebijakan energi alternatif (bio-fuel).
Ø Mendukung
pemerataan investasi ke seluruh wilayah Indonesia.
Ø Mendukung
ketahanan nasional pulau terluar dan wilayah perbatasan.
Ø Menyumbang
bagi penyelesaian masalah pengangguran dan kemiskinan.
2) Imigrasi
adalah
perpindahan orang dari suatu negara-bangsa (nation-state)
ke negara lain, di mana ia bukan merupakan warga negara. Imigrasi merujuk pada perpindahan
untuk menetap permanen yang dilakukan oleh imigran,
sedangkan turis dan pendatang untuk
jangka waktu pendek tidak dianggap imigran. Walaupun demikian, migrasi pekerja
musiman (umumnya untuk periode kurang dari satu tahun) sering dianggap sebagai
bentuk imigrasi.
Hal-hal
yang berkaitan langsung dengan imigrasi adalah sebagai berikut :
ü
Paspor Republik Indonesia : merupakan dokumen
perjalanan yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Imigrasi, Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia, dan perwakilan RI di luar negeri. Paspor ini hanya
diberikan kepada Warga Negara Indonesia
ü
Visa : merupakan sebuah
dokumen yang dikeluarkan oleh sebuah negara memberikan seseorang izin untuk
masuk ke negara tersebut dalam suatu periode waktu dan tujuan tertentu.
3)
Emigrasi
adalah
tindakan meninggalkan negara asal seseorang atau wilayah untuk menetap di
negara lain. Ini adalah sama seperti imigrasi tapi dari perspektif negara asal.
Gerakan manusia sebelum pembentukan batas-batas politik atau dalam satu negara,
disebut migrasi. Ada banyak alasan mengapa orang mungkin memilih untuk
beremigrasi. Beberapa adalah untuk alasan agama, kebebasan politik atau ekonomi
atau melarikan diri. Lainnya memiliki alasan pribadi seperti pernikahan.
Beberapa orang yang tinggal di negara-negara kaya dengan iklim dingin memilih
untuk pindah ke iklim hangat ketika mereka pensiun. Orang yang beremigrasi
disebut emigran.
4)
Pengungsi
adalah seseorang atau sekelompok orang yang meninggalkan
suatu wilayah guna menghindari suatu bencana atau musibah. Bencana ini dapat
berbentuk banjir, tanah longsor, tsunami, kebakaran,
dan lain sebagainya yang diakibatkan oleh alam. Dapat pula bencana
yang diakibatkan oleh ulah manusia secara langsung. Misalnya perang, kebocoran nuklir, dan ledakan bom. Setiap pengungsi biasanya di tempatkan
di sebuah tempat penampungan untuk memudahkan para relawan mengurusi dan
menolong mereka. Lama pengungsi berada di sebuah tempat penampungan tidak dapat
diprediksi. Tergantung dari kondisi atau situasi itu sendiri. Biasanya
pengungsi diurus oleh pemerintah setempat.
C. Struktur
Penduduk
v Komposisi
Penduduk
adalah
penggolongan penduduk berdasarkan kriteria tertentu. Misalnya : penduduk desa
dapat digolongkan berdasarkan tingkat ekonomi, tingkat pendidikan, jenis
kelamin dsb. Komposisi penduduk dalam arti demografi adalah komposisi penduduk
menurut umur dan jenis kelamin. Kedua variabel ini sangat mempengaruhi
pertumbuhan penduduk di masa yang akan datang. Komposisi penduduk menurut umur
dan jenis kelamin merupakan yang terpenting.
Komposisi menurut umur dan jenis kelamin ini sangat
penting bagi pemerintah sebuah negara untuk menentukan kebijakan kependudukan
mereka untuk beberapa tahun ke depan. Komposisi penduduk dan jenis kelamin bagi
suatu masyarakat penting baik dalam kerangka biologis, ekonomi, maupun sosial.
Misalnya penting dalam dalam kaitannya dengan angka – angka kelahiran,
kematian, rasio beban tanggungan, dan jumlah penduduk usia sekolah.
Contoh:
Dengan mengetahui jumlah penduduk usia 7 –12 tahun maka pemerintah dapat memperkirakan berapa kebutuhan sekolah dasar yang harus disediakan mengingat usia tersebut adalah usia sekolah dasar
Dengan mengetahui jumlah penduduk usia 7 –12 tahun maka pemerintah dapat memperkirakan berapa kebutuhan sekolah dasar yang harus disediakan mengingat usia tersebut adalah usia sekolah dasar
Macam-macam komposisi penduduk :
1. Berdasarkan aspek biologis
Misalnya : penduduk di suatu desa digolongkan berdasarkan umur dan jenis kelamin.
Komposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin.
Umur penduduk dikelompokkan menjadi 3 yaitu:
– Umur 0 – 14 tahun dinamakan usia muda/usia belum produktif.
– Umur 15 – 64 tahun dinamakan usia dewasa/usia kerja/usia produktif.
– Umur 65 tahun keatas dinamakan usia tua/usia tak produktif/usia jompo
Sesuai dengan pengelompokkan umur di atas, maka struktur (susunan) penduduk
negara-
negara di dunia dibagi 3 yaitu:
– Struktur penduduk muda : bila suatu negara atau wilayah sebagian besar penduduk usia muda.
– Struktur pendudukdewasa : bila suatu negara sebagian besar penduduk berusia dewasa.
– Struktur penduduk tua : bila suatu negara sebagian besar terdiri penduduk berusia tua.
– Struktur penduduk muda : bila suatu negara atau wilayah sebagian besar penduduk usia muda.
– Struktur pendudukdewasa : bila suatu negara sebagian besar penduduk berusia dewasa.
– Struktur penduduk tua : bila suatu negara sebagian besar terdiri penduduk berusia tua.
2.
Berdasarkan aspek sosial
Misalnya : penduduk digolongkan berdasarkan tingkat pendidikan dan status perkawinan.
Komposisi penduduk menurut pendidikan
Berdasarkan tingkat atau jenjang pendidikan yang telah ditamatkan penduduk dapat dikelompokkan dalam tingkat SD, SLTP, SLTA, dan Perguruan Tinggi. Pengelompokkan ini dapat digunakan untuk menentukan besarnya tingkat pendidikan penduduk.
Misalnya : penduduk digolongkan berdasarkan tingkat pendidikan dan status perkawinan.
Komposisi penduduk menurut pendidikan
Berdasarkan tingkat atau jenjang pendidikan yang telah ditamatkan penduduk dapat dikelompokkan dalam tingkat SD, SLTP, SLTA, dan Perguruan Tinggi. Pengelompokkan ini dapat digunakan untuk menentukan besarnya tingkat pendidikan penduduk.
3.
Berdasarkan aspek ekonomis
Misalnya : penduduk digolongkan berdasarkan jenis pekerjaan dan tingkat pendapatan.
Komposisi penduduk menurut pekerjaan
Penduduk dapat dikelompokkan berdasarkan pekerjaan yang dilakukan oleh tiap tiap orang. Pekerjaan-pekerjaan tersebut antara lain pegawai negeri sipil, TNI, POLRI, buruh, pedagang, petani, pengusaha dan sopir.
Misalnya : penduduk digolongkan berdasarkan jenis pekerjaan dan tingkat pendapatan.
Komposisi penduduk menurut pekerjaan
Penduduk dapat dikelompokkan berdasarkan pekerjaan yang dilakukan oleh tiap tiap orang. Pekerjaan-pekerjaan tersebut antara lain pegawai negeri sipil, TNI, POLRI, buruh, pedagang, petani, pengusaha dan sopir.
4.
Berdasarkan aspek geografis
Misalnya : penduduk di golongkan berdasarkan lokasi tempat tinggal. Komposisi penduduk menurut tempat tinggal. Tempat tinggal yang sering digunakan dalam komposisi ini adalah tempat tinggal penduduk di desa dan di kota. Ciri khas negara agraris seperti Indonesia adalah sebagian besar penduduk tinggal di desa.
Misalnya : penduduk di golongkan berdasarkan lokasi tempat tinggal. Komposisi penduduk menurut tempat tinggal. Tempat tinggal yang sering digunakan dalam komposisi ini adalah tempat tinggal penduduk di desa dan di kota. Ciri khas negara agraris seperti Indonesia adalah sebagian besar penduduk tinggal di desa.
v Piramida Penduduk
Bentuk
piramida penduduk dibadakan menjadi tiga macam yaitu :
1) Bentuk Limas
(Expansive), menunjukkan jumlah penduduk usia muda lebih banyak
dari pada usia dewasa maupun tua, sehingga pertumbuhan penduduk sangat tinggi,
contohnya: Indonesia, Filipina, Mesir, Nigeria, Brazil.
2) Bentuk
Granat (Stationer), menunjukkan jumlah usia muda hampir sama dengan usia
dewasa, sehingga pertumbuhan penduduk kecil sekali, contohnya: Amerika Serikat,
Belanda, Norwegia, Finlandia.
3) Bentuk Batu
Nisan (Constructive), menunjukkan jumlah penduduk usia tua lebih besar
dari pada usia muda, jumlah penduduk mengalami penurunan, contohnya: negara-negara
yang baru dilanda perang.
Negara-negara
berkembang pada umumnya memiliki piramida penduduk berbentuk limas, sedangkan
negara-negara maju umumnya berbentuk granat atau batu nisan. Ciri-ciri struktur
penduduk pada tiap bentuk piramida :
1.
Piramida Penduduk Expansif memiliki ciri-ciri :
a. Sebagian besar berada pada kelompok penduduk muda
b. Kelompok usia tua jumlahnya sedikit
c. Tingkat kelahiran bayi tinggi
d. Pertumbuhan penduduk tinggi
a. Sebagian besar berada pada kelompok penduduk muda
b. Kelompok usia tua jumlahnya sedikit
c. Tingkat kelahiran bayi tinggi
d. Pertumbuhan penduduk tinggi
2. Piramida
Penduduk Stasioner memiliki ciri-ciri :
a. Penduduk pada tiap kelompok umur hampir sama
b. Tingkat kelahiran rendah
c. Tingkat kematian rendah
d. Pertumbuhan penduduk mendekati nol atau lambat
a. Penduduk pada tiap kelompok umur hampir sama
b. Tingkat kelahiran rendah
c. Tingkat kematian rendah
d. Pertumbuhan penduduk mendekati nol atau lambat
3.
Piramida Penduduk Constructive memiliki ciri-ciri :
a. Sebagian besar penduduk berada kelompok usia dewasa atau tua
b. Jumlah penduduk usia muda sangat sedikit
c. Tingkat kelahiran lebih rendah dibanding dengan tingkat kematian
d. Pertumbuhan penduduk terus berkurang
a. Sebagian besar penduduk berada kelompok usia dewasa atau tua
b. Jumlah penduduk usia muda sangat sedikit
c. Tingkat kelahiran lebih rendah dibanding dengan tingkat kematian
d. Pertumbuhan penduduk terus berkurang
D. Perkembangan
Kebudayaan di Indonesia
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki
bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya
terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat
istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.
Budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak
aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya
ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
a. Perkembangan
budaya indonesia saat ini sudah mulai terkikis perlahan-perlahan seiring dengan
perkembangan zaman yang lebih maju dan modern, saat ini banyak masyarakat
secara perlahan meninggalkan budaya local atau tradisional dan lebih memilih
budaya yang lebih modern. Ini terjadi karena adanya proses perubahan social
seperti Akultursi dan Asimilasi.
Akulturasi adalan proses masuknya kebudayaan baru yang
secara lambat laun dapat diterima dan diolah dengan kebudayaan sendiri, tanpa
menghilangkan kebudayaan yang ada.
Asimilasi adalah proses masuknya kebudayaan baru yang berbeda setelah mereka bergaul secara intensif, sehingga sifat khas dari unsur-unsur kebudayaan itu masing-masing berubah menjadi unsur-unsur kebudayaan campuran.
Asimilasi adalah proses masuknya kebudayaan baru yang berbeda setelah mereka bergaul secara intensif, sehingga sifat khas dari unsur-unsur kebudayaan itu masing-masing berubah menjadi unsur-unsur kebudayaan campuran.
b. Sebagai
contoh adalah batik hasil dari budaya indonesia, batik tersebut belakangan ini
termasuk bahan-bahan yang diminati oleh masyarakat luar. Muncul trend ini
dikarenakan batik telah diresmikan bahwa batik tersebut telah ditetapkan oleh
UNESCO pada hari jumat tanggal 02 oktober 2009 sebagai warisan budaya
indonesia, dan hari itulah ditetapkannya sebagai hari batik nasional.
Ø Dampak
Positif dan Negatif :
·
Dampak Positif:
Dengan adanya Kemajuan dalam bidang teknologi dan peralatan hidup, masyarakat pada saat ini dapat bekerja secara cepat dan efisien karena adanya peralatan yamg mendukungnya sehingga dapat mengembangkan usahanya dengan lebih baik lagi.
Dengan adanya Kemajuan dalam bidang teknologi dan peralatan hidup, masyarakat pada saat ini dapat bekerja secara cepat dan efisien karena adanya peralatan yamg mendukungnya sehingga dapat mengembangkan usahanya dengan lebih baik lagi.
·
Dampak Negatif:
Dapat menghilangkan kebudayaan asli Indonesia, serta dapat terjadi proses perubahan social didaerah yang dapat mengakibatkan permusuhan antar suku sehingga rasa persatuan dan kesatuan bangsa menjadi goyah.
Apabila budaya asing masuk ke Indonesia, dan tidak ada lagi kesadaran dari masyarakat untuk mempertahankan dan melestarikannya, dipastikan lagi masyarakat Indonesia tidak akan dapat lagi melihat kebudayaan Indonesia kedepan.
Dapat menghilangkan kebudayaan asli Indonesia, serta dapat terjadi proses perubahan social didaerah yang dapat mengakibatkan permusuhan antar suku sehingga rasa persatuan dan kesatuan bangsa menjadi goyah.
Apabila budaya asing masuk ke Indonesia, dan tidak ada lagi kesadaran dari masyarakat untuk mempertahankan dan melestarikannya, dipastikan lagi masyarakat Indonesia tidak akan dapat lagi melihat kebudayaan Indonesia kedepan.
Ø Beberapa
contoh perkembangan budaya :
1. Cara Berpakaian
Sekarang ini masyarakat Indonesia lebih menyukai berpakaian yang lebih terbuka seperti bangsa barat yang sebenarnya tidak sesuai dengan adat ketimuran bangsa Indonesia yang dianggap berpakaian lebih sopan dan tertutup.
Sekarang ini masyarakat Indonesia lebih menyukai berpakaian yang lebih terbuka seperti bangsa barat yang sebenarnya tidak sesuai dengan adat ketimuran bangsa Indonesia yang dianggap berpakaian lebih sopan dan tertutup.
2. Alat Musik
Perkembangan alat musik saat ini juga dibanjiri dengan masuknya budaya asing, kita dapat mengambil contoh dari kebudayaan asli betawi di Jakarta, pada saat ini sudah tidak ada lagi terdengar alat musik Tanjidor musik khas dari tanah Betawi, saat ini yang sering kita dengar adalah alat-alat musik modern yang biasanya menggunakan tenaga listrik.
3. Permainan Tradisional
Bahkan masuknya budaya asing juga mempengaruhi permainan tradisional, seperti permainan gangsing atau mobil-mobilan yang terbuat dari kayu, pada saat ini sudah jarang kita temukan, yang saat ini kita temukan adalah produk-produk permainan yang berasal dari Cina, seperti mainan mobil remote control yang berbahan baku besi atau plastik.
E.
Kebudayaan
Barat
Budaya
Barat (kadang-kadang disamakan dengan peradaban Barat
atau peradaban Eropa), mengacu pada budaya
yang berasal dari Eropa. Istilah "budaya Barat"
digunakan sangat luas untuk merujuk pada warisan norma-norma sosial, nilai-nilai
etika, adat istiadat, keyakinan agama, sistem politik, artefak
budaya khusus, serta teknologi. Secara spesifik, istilah budaya Barat
dapat ditujukan terhadap:
ü Pengaruh
budaya Klasik dan Renaisans Yunani-Romawi
dalam hal seni, filsafat, sastra, dan tema hukum dan
tradisi, dampak sosial budaya dari periode migrasi dan warisan budaya Keltik, Jermanik, Romanik, Slavik,
dan kelompok etnis lainnya, serta dalam hal tradisi rasionalisme dalam berbagai bidang
kehidupan yang dikembangkan oleh filosofi
Helenistik, skolastisisme, humanisme, revolusi ilmiah dan pencerahan, dan termasuk pula pemikiran politik, argumen
rasional umum yang mendukung kebebasan berpikir, hak asasi manusia, kesetaraan dan
nilai-nilai demokrasi
yang menentang irasionalitas dan
teokrasi.
ü Pengaruh
budaya Alkitab-Kristiani dalam hal pemikiran rohani, adat dan
dalam tradisi etika atau moral, selama masa Pasca
Klasik.
ü Pengaruh
budaya Eropa Barat
dalam hal seni, musik, cerita rakyat, etika dan tradisi lisan, dengan tema-tema
yang dikembangkan lebih lanjut selama masa Romantisisme.
Konsep
budaya Barat umumnya terkait dengan definisi klasik dari Dunia Barat. Dalam definisi ini,
kebudayaan Barat adalah himpunan sastra, sains, politik, serta prinsip-prinsip artistik dan
filosofi yang membedakannya dari peradaban lain. Sebagian besar rangkaian tradisi
dan pengetahuan tersebut umumnya telah dikumpulkan dalam kanon Barat.[1] Istilah ini juga telah dihubungkan
dengan negara-negara yang sejarahnya amat dipengaruhi oleh imigrasi atau
kolonisasi orang-orang Eropa, misalnya seperti negara-negara di benua Amerika dan Australasia, dan tidak terbatas hanya
oleh imigran dari Eropa Barat. Eropa Tengah juga dianggap sebagai
penyumbang unsur-unsur asli dari kebudayaan Barat.[2][3]
Beberapa
kecenderungan yang dianggap mendefinisikan masyarakat Barat moderen, antara lain
dengan adanya pluralisme politik,
berbagai subkultur
atau budaya
tandingan penting (seperti gerakan-gerakan Zaman Baru), serta peningkatan sinkretisme budaya sebagai akibat dari globalisasi dan migrasi manusia.
Ø Perbandingan Kebudayaan Barat dan
Kebudayaan Timur
Kebudayaan Barat
adalah kebudayaan yang cara pembinaan kesadarannya dengan cara memahami ilmu
pengetahuan dan filsafat. Mereka melakukan berbagai macam cara diskusi dan
debat untuk menemukan atau menentukan makna seperti apa yang sebenarnya
murni/asli dari kesadaran. Mereka banyak belajar juga mengajar yang awalnya
datang dari proses diskusi dan perdebatan yang mereka lakukan. Melalui proses
belajar dan mengajar, para ahli kebudayaan barat dituntut untuk pandai dalam
berceramah dan berdiskusi. Hal itu dilakukan karena pada akhirnya akan banyak
yang mengikuti ajarannya.
Kebudayaan Timur
adalah kebudayaan yang cara pembinaan kesadarannya dengan cara melakukan
berbagai macam pelatihan fisik dan mental. Pelatihan fisik yang mereka jalani
dapat dicontohkan dengan cara menjaga pola makan dan minum ataupun makanan apa
saja yang boleh dimakan dan minuman apa saja yang boleh diminum, karena hal
tersebut dapat berpengaruh kepada pertumbuhan maupun terhadap fisik mereka
sendiri. Sedangkan untuk pelatihan mental yaitu dapat berupa kegiatan yang
umumnya/mayoritas dilakukan sendiri, seperti : bersemedi, bertapa, berdoa,
beribadah dan lain sebagainya.
Perbedaan
antara keduanya cukup menonjol, diantaranya :
a.
Opini/Pendapat
Orang Timur
cenderung berbelit dalam hal menyelesaikan suatu masalah yang terjadi,
terkadang hanya berputar-putar dulu untuk megatakan sesuatu, padahal maksud dan
tujuannya tidak serumit yang dimaksudkan. Sangat berbeda dengan orang Barat,
mereka langsung ke pokok masalah dan mereka tidak biasa untuk
berbasa-basi.
b. Waktu
Orang Timur terkenal
kurang menghargai waktu bila ada janji kadang mereka datang tidak tepat pada
waktunya. Berbeda dengan orang Barat mereka begitu sangat menghargai waktu,
sebab mereka paling tidak suka kalau janji tidak pada waktunya.
c. Gaya Hidup
Orang Timur khususnya
Indonesia sangat senang kalau tetap merasa dekat dengan anggota keluargannya,
kebersamaan yang terjalin yang lebih diutamakan dalam hal ini. Sedangkan, orang
Barat mereka cenderung hidup secara individualis serta memiliki rasa
sosialisasi yang rendah dilingkungan mereka.
d. Hubungan
Karena orang Timur
sangat bersosialisasi atau menjalin hubungan lebih komplek, maka salah satu
situs jejaring sosial yang sekarang lagi popular lebih banyak diminati oleh orang
Timur, khususnya Indonesia sendiri. Berbeda sekali dengan orang Barat mereka
lebih individualis atau menutup diri dan sangat jarang menjalin hubungan dengan
orang lain.
e. Terhadap Hal
yang Baru
Orang Timur kalau ada
sesuatu/hal yang baru, belum merasa puas kalau belum sampai memilikinya, nggak
heran dari kebanyakan orang di Indonesia banyak yang konsumtive, suka
berganti-ganti barang, tidak merasa puas, ingin lebih dan lebih lagi, hanya
karena tidak ingin ketinggalan model. Berbeda dengan orang Barat kalau ada
sesuatu yang baru, tidak serta merta pengen tahu dan pengen memiliki atau
memakainnya, hanya sekedar rasa ingintahusemata.
f. Anak
Dikeluarga orang Timur
terutama di Indonesia, perlakuan orang tua terhadap anak sudah sangat
memanjakan sehingga anak tidak dapat hidup mandiri sampai usia dewasa pun anak
tidak bisa lepas dari kedua orangtuannya dan selalu bergantung terhadap mereka,
dengan harapan keturunan yang mereka manjakan dari kecil bisa hidup langgeng
dan sukses. Berbeda dengan keluarga orang Barat, anak-anak mereka di didik
supaya mandiri semenjak kecil sehingga setelah dewasa orang tua pun sudah bisa
melepaskannya dan tidak bergantung lagi kepada kedua orang tua mereka.
g. Trendi
Jika orang Barat lebih
senang sesuatu yang berbau tradisional atau alami, kebalikannya kalau orang
Asia belum disebut trendi kalau tidak bergaya kebarat-baratan, contoh : orang
Timur lebih merasa gengsi kalau makan ditempat fast food, padahal dinegara asal
mereka makanan tersebut bisa dibilang makanan biasa saja.
h. Masa Tua
Kalau orang Timur masa
tua lebih banyak ngurusin cucu mereka, kalau di Barat tidak pernah ada namanya
mengasuh seorang cucu. Paling tidak hanya sekedar ketemuan itu pun bila merasa
rindu saja, karena hidupnya sudah masing-masing.
i. Transportasi
atau Kendaraan
Dahulu orang
Barat sewaktu muda lebih menyukai mengendarai mobil, zaman sekarang lebih suka
memakai sepeda dan ada juga yang lebih suka berjalan kaki, mungkin karena
faktor kesehatan yang mereka sudah terapkan. Berbeda dengan orang Timur, kalau
dulu maasih memakai sepeda bahkan berjalan kaki hingga bikilo-kilo meter
jauhnya kalau sekarang sudah harus pakai mobil kemana-mana biar bisa lebih
dilihat mewah oleh orang lain.
j. Makanan
Umumnya
orang Barat makan dibagi menjadi 3 yakni makanan pembuka, makanan utama dan
makanan penutup. Berbeda dengan orang Timur ketiga-tiganya adalah makanan utama
bagi mereka.
SUMBER :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar